Download Aplikasi Pemulihan File Penting DOWNLOAD ❤

Pencarian Cepat 💡

Hati-hati Dengan Hubungan ini, Fanboy dan Fangirl

Hati-hati Dengan Hubungan ini, Fanboy dan Fangirl

Ketika melihat gambar idola kamu, apakah kamu merasa senang seperti jatuh cinta ? Hal ini dapat digambarkan sebagai hubungan parasosial dalam psikologi atau sebagai hubungan parasosial dalam bahasa Indonesia.

Sebuah video populer baru-baru ini menggambarkan apa yang akan terjadi pada 19 Mei 2022, ketika salah satu boy band Korea, NCT Dream, berkunjung ke Indonesia. Ini diangkat di Twitter oleh pengguna sebagai ilustrasi hubungan parasosial.

Sebuah hubungan parasosial adalah apa sebenarnya?

Horton dan Wohl memperkenalkan gagasan koneksi parasosial untuk pertama kalinya pada tahun 1956. Mereka mendefinisikan interaksi parasosial sebagai kontak sepihak yang dibangun oleh seseorang yang memiliki “media persona”, seperti film atau karakter kartun, berita pembawa acara, pembawa acara talk show, atau orang terkenal.

Ketika seseorang merasa memiliki hubungan intim karena waktu dan keterlibatan yang dihabiskan dengan persona media, mereka dikatakan berada dalam hubungan parasosial.

Hubungan tersebut bila dikaitkan dengan selebriti atau idola dapat dikenal sebagai sebutan  celebrity worship.

Parasocial Relationship dan  Celebrity Worship

Pemujaan selebriti adalah puncak dari hubungan parasosial di mana seseorang menjadi sangat cemas tentang kehidupan pribadi idola mereka. Menurut Maltby, Giles, Barber, dan McCutcheon (2005), “pemujaan selebriti” memiliki tiga untaian.

Pertama,  hiburan-sosial. Pada saat tertentu, jimat yang ditawarkan penggemar cukup menggelegar dan sangat dianut sebagai idola saat sang bos ada di sana. K-pop idola penggemar menonton konten buatan idolanya dan terlibat dengan postingan terbaru mereka.

Kedua,  intens-personal. Karena mereka lebih secara pribadi memuja idola mereka pada hari tertentu, penganiayaan para penggemar menjadi lebih intens. Penggemar terus melakukan “ fandom” dan melakukan aktivitas agar bisa lebih banyak berinteraksi dengan idolanya. Untuk memastikan bahwa idola musik mereka dapat memenangkan sebuah acara, para penggemar terus melakukan “streaming massal” dan “voting”.

Ketiga,  Borderline-pathological . Ini adalah contoh paling ekstrim dari “pemujaan selebriti” saat ini. Fanatisme terhadap berhala dapat dihasilkan dari koneksi parasosial yang lebih kuat. beberapa orang mungkin menjadi “sasaeng fans”, atau penggemar yang begitu terpikat pada idola pop dari Korea sehingga mereka mungkin terlibat dalam penulisan pribadi dan memata-matai mereka.

Hubungan yang beracun dapat menyebabkan depresi, kecemasan di media sosial, dan hasil negatif lainnya. Jika jaringan parasosial mulai berinteraksi dengan jaringan beracun, sangat penting untuk mengidentifikasi akar penyebab terjadinya jaringan dan terus berkomunikasi dengan orang-orang dalam skala global.

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan-hubungan tersebut di atas adalah fakta bahwa artis memiliki daya tarik yang dapat memikat banyak orang untuk menyukainya. Daya tarik ya?

Interpersonal Daya Tarik

Situasi ini berkaitan dengan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain dan mungkin sesuatu yang mereka setujui atau tidak. Menurut Dewi (2013), faktor penyebab konflik interpersonal secara besar-besaran dibagi menjadi dua kategori yaitu faktor pribadi dan faktor situasional.

Faktor pribadi adalah yang didasarkan pada sifat-sifat karakter individu, sedangkan faktor lingkungan adalah yang didasarkan pada tujuan bisnis. Ada beberapa subaspek dari faktor ini, antara lain kedekatan, keakraban, dan persamaan.

Kecantikan atau ketampanan adalah indikator lain yang dapat membantu; dalam hal ini, ada perbedaan rejeki di antara keduanya. Ada interaksi, yang menyebabkan terjadinya hal tersebut di atas.

Menurut KBBI, interaksi sosial ditandai dengan adanya ikatan sosial yang kuat antar individu, antar individu dengan kelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial dapat terjadi secara cepat melalui media tertentu.

Artis Korea memiliki banyak “platform” untuk berkomunikasi dengan pengikutnya, termasuk V LIVE, LYSN, Weverse, dan lainnya. Meski hanya terjadi di satu sisi, interaksi tersebut akan menghasilkan semacam ikatan emosional bahkan bisa menimbulkan perasaan marah hingga kesetiaan.

Penggemar K-Pop sering membuat cerita fiksi menggunakan tokoh idola yang mereka ikuti, terkadang disebut sebagai “alam semesta alternatif”, sehingga pemirsa akan merasa “baper” dan terus tertawa.

Ada beberapa karya seni yang membahas topik “hubungan parasosial” ini. Di saluran Twitch-nya, eaJ (Jae DAY6) meminta pemirsanya untuk menahan diri agar tidak terlalu terpikat dan “menghalu” tentang dirinya. Ia mengungkapkan cintanya kepada pasangan itu dengan cara berikut: “Aku cinta kalian, tapi tidak dalam arti parasosial.”

Sebelum itu, dia juga mengancam pihak di dekatnya dengan melontarkan pesan “Aku tidak akan memberitahumu aku mencintaimu karena aku tidak tahu siapa kamu, jadi biarkan aku lebih jelas tentang itu. Kamu bukan pacarku, jadi tolong jangan beri tahu saya bagaimana menjalani hidup saya atau bagaimana tidur”.

Begitu seseorang memiliki pemahaman dasar tentang sifatnya sendiri, hubungan sosial bisa agak mengkhawatirkan. Beberapa orang yang tidak menyadari keberadaan fangirl dan fanboy mungkin menganggap mereka aneh karena mereka senang bergaul dengan orang-orang yang mungkin tidak menyadari keberadaan mereka.

Bagaimanapun, jangan ganggu orang lain tentang situasi ini karena penganutnya akan mengalami sukacita dan kepuasan dari hubungan mereka dengan idola. Jejaring sosial yang sehat dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan peningkatan harga diri.

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.