Download Aplikasi Pemulihan File Penting DOWNLOAD ❤

Pencarian Cepat 💡

Apa Itu Coding ?

 


Apa itu Coding?

Coding adalah kegiatan menulis barisan kode dari suatu bahasa pemrograman. Tujuannya untuk berkomunikasi dengan komputer agar komputer bisa mengeksekusi perintah Anda. 

Nah, mari selami lebih dalam cara kerja coding untuk berkomunikasi dengan komputer. 

Berbeda dengan cara berkomunikasi kita, komputer tidak menggunakan kata atau istilah bahasa. Komputer hanya memahami data berupa on dan off. Di mana pergantian on dan off ini diatur oleh sebuah transistor.

Data on dan off dilambangkan dengan binary code berupa digit 1 dan 0. Biasanya, binary code ini dikelompokkan dengan nama bytes. Apa itu bytes?

Bytes adalah kelompok angka berisi 8 digit yang mewakili 8 transistor. Contohnya 1110101111001101 atau kombinasi lainnya.

sumber: istockphoto.com

Pada proses komputasi modern ada ribuan, jutaan, hingga miliaran byte yang diolah secara bersamaan. Tugas ini tidak mungkin dikerjakan secara manual oleh manusia. Sebab itu bisa memakan waktu lama dan rentan eror.

Nah, itu lah mengapa kita membutuhkan bahasa pemrograman

Bahasa pemrograman adalah perintah yang digunakan untuk menyederhanakan pengolahan byte tadi. Caranya dengan menggunakan kumpulan sintaks.

Saat Anda menulis barisan kode menggunakan sintaks, sintaks itu akan melalui proses penerjemahan atau kompilasi. Tujuannya agar barisan sintaks Anda lebih mudah dipahami komputer. 

Nah, proses kompilasi dari bahasa pemrograman ini berbeda-beda lho. Jadi, ada beragam bahasa pemrograman berdasar proses kompilasinya. Apa saja?  

  • Compiled language

Bahasa pemrograman yang perlu diterjemahkan terlebih dahulu oleh program bernama compiler. Tujuannya agar bahasa itu lebih mudah dipahami komputer. Contohnya C, C++, dan Go.

  • Interpreted language

Bahasa pemrograman yang bisa langsung dieksekusi tanpa memerlukan penerjemahan dari compiler. Contohnya JavaScript dan Phyton.

  • Just In Time (JIT) language

Bahasa pemrograman yang diterjemahkan compiler saat program berjalan. Contohnya JavaScript, C+, dan Java.  

Sintaks bahasa pemrograman tidak boleh ditulis dengan asal lho. Ada aturan sintaks dari bahasa pemrograman tertentu yang perlu Anda patuhi. 

Kalau melenceng sedikit bagaimana, ya?

Jika penulisan barisan kode tidak sesuai sintaks bahasa pemrograman yang Anda pilih, komputer tidak akan bisa mengeksekusi perintah Anda. 

Manfaat Belajar Coding untuk Pemula

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan coding, mungkin Anda penasaran dengan manfaat belajar coding untuk pemula. Berikut ini adalah manfaat dari belajar coding untuk pemula:

1. Prospek Karir yang Cerah Sebagai Programmer

Perkembangan teknologi membuat banyak perusahaan makin membutuhkan programmer. Misalnya untuk membuat aplikasi-aplikasi yang memudahkan kehidupan manusia. Contohnya seperti GoJek dan OVO. 

Aplikasi-aplikasi itu membutuhkan keahlian programmer untuk merancang tampilan dan fungsi aplikasi. Jadi, peluang karir sebagai programmer pun makin menjanjikan. 

Faktanya, 13,5% perusahaan di seluruh dunia berniat merekrut 100 programmer di tahun 2021. Angka tersebut akan meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di masa depan.

Nah, buat Anda yang berminat jadi programmer, tak usah ragu lagi untuk mulai mempelajari apa itu coding untuk pemula. Sebab akan ada banyak lowongan pekerjaan yang menanti Anda.

2. Peluang Penghasilan yang Tinggi

Jika Anda memutuskan untuk memulai karir sebagai programmer, Anda tak perlu khawatir soal prospek peningkatan penghasilan Anda. Kemungkinan besar, penghasilan Anda akan nanjak terus.

Menurut survei Salary Explorer, penghasilan rata-rata para programmer di Indonesia bisa mencapai Rp9 Juta hingga Rp15 Juta per bulan lho. Jumlah itu sudah termasuk ongkos transport dan benefit lainnya. 

Tak hanya itu saja. Semakin lama masa kerja Anda, tentu skill dan pengalaman Anda sebagai programmer makin bertambah, kan? Nah, pertambahan skill ini akan sebanding dengan kenaikan penghasilan Anda.

Berdasar survei Salary Explorer, para programmer di Indonesia yang bekerja lebih dari 2 tahun mengalami kenaikan penghasilan rata-rata sebesar 32%. Sedangkan mereka yang bekerja lebih dari 5 tahun kenaikan penghasilannya mencapai 36%.

3. Bisa Bekerja dari Mana Saja sebagai Digital Nomad

Ada yang bilang kerja sebagai programmer itu meskipun penghasilannya besar, tapi penuh tekanan. Eits, jangan khawatir dulu, tekanan itu mungkin takkan terasa lagi karena Anda punya peluang jadi digital nomad. Kok bisa? 

Sebab, makin banyak perusahaan yang menawarkan opsi kerja remote pada mereka.  Hanya bermodalkan komputer dan koneksi internet saja, Anda bisa bekerja  dari rumah, kafe, atau sambil travelling.

Buktinya, berdasar riset Digital Ocean, 86% programmer di perusahaan IT seluruh dunia sudah diizinkan untuk bekerja remote. 

Lalu, apa untungnya jika Anda bisa bekerja di mana saja? Anda bisa memilih tempat yang nyaman dan jadwal kerja yang fleksibel. Hal ini dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas kerja lho. 

Faktanya, orang yang bisa memilih tempat kerja secara bebas 35% lebih produktif daripada orang yang bekerja kantoran. Menarik, kan?

Setelah menyimak manfaat belajar coding, Anda mungkin makin tertarik menjajal profesi programmer. Namun sebelum mencobanya, Anda perlu mempelajari jenis-jenis bahasa pemrograman. Apa saja? Simak pembahasan selanjutnya.

7 Bahasa Pemrograman untuk Belajar Coding

Berikut ini adalah bahasa pemrograman untuk belajar coding:

1. PHP

logo php

PHP merupakan bahasa pemrograman yang perlu Anda pelajari jika Anda ingin menjadi website developer. Sebab PHP biasa digunakan untuk mendukung fungsi pengembangan website, yaitu:

  • Menjalankan fungsi sistem file. Misalnya membuat, membuka, menulis, dan menutup file.
  • Mengatur form. Misalnya mengumpulkan data dari suatu file, menyimpan data ke suatu file, hingga mengirim data melalui email.
  • Mengatur database website. Misalnya menambahkan, menghapus, dan memodifikasi database.
  • Mengatur cookies website.
  • Melarang pengunjung mengakses halaman tertentu dalam sebuah website.
  • Enkripsi data website

Cukup banyak, kan? Itu lah mengapa PHP banyak digunakan untuk mengembangkan website di seluruh dunia. 

Data dari W3 Tech menunjukkan ada 78,9% website di mesin pencarian yang menggunakan PHP. Beberapa di antaranya adalah WordPress, Facebook dan Wikipedia.

Tenang saja, PHP tergolong bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari. Sebab, PHP adalah bahasa yang cukup tua. Jadi Anda bisa dengan mudah menemukan dokumentasi, panduan, dan komunitas aktif untuk mempelajarinya.

Setiap bahasa pemrograman memiliki aturan coding sendiri. Begitu pula dengan PHP. Sintaks dasarnya dibuka dengan <?php dan ditutup dengan ?> sebagai terlihat di contoh berikut:

<html>
<head>
<title>Php pertamaku</title>
</head>
<body>
<h1>Belajar PHP</h1>
<?php
echo "Belajar php";
?>
</body>
</html>

Kemajuan teknologi membuat profesi programmer kian diincar banyak perusahaan IT. Faktanya, 13,5% perusahaan di seluruh dunia sedang memburu programmer handal pada 2021. 

Nah, bagi Anda yang masih pemula tapi tertarik menjemput peluang karir sebagai programmer, Anda perlu mengetahui dan mempelajari coding terlebih dahulu. 

Lalu, apa itu coding dan bagaimana cara mempelajarinya? Di artikel ini kami akan menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan coding dan bagaimana memulai belajar coding untuk pemula. 

Coding adalah kegiatan menulis barisan kode dari suatu bahasa pemrograman. Tujuannya untuk berkomunikasi dengan komputer agar komputer bisa mengeksekusi perintah Anda. 

Nah, mari selami lebih dalam cara kerja coding untuk berkomunikasi dengan komputer. 

Berbeda dengan cara berkomunikasi kita, komputer tidak menggunakan kata atau istilah bahasa. Komputer hanya memahami data berupa on dan off. Di mana pergantian on dan off ini diatur oleh sebuah transistor.

Data on dan off dilambangkan dengan binary code berupa digit 1 dan 0. Biasanya, binary code ini dikelompokkan dengan nama bytes. Apa itu bytes?

Bytes adalah kelompok angka berisi 8 digit yang mewakili 8 transistor. Contohnya 1110101111001101 atau kombinasi lainnya.

sumber: istockphoto.com

Pada proses komputasi modern ada ribuan, jutaan, hingga miliaran byte yang diolah secara bersamaan. Tugas ini tidak mungkin dikerjakan secara manual oleh manusia. Sebab itu bisa memakan waktu lama dan rentan eror.

Nah, itu lah mengapa kita membutuhkan bahasa pemrograman

Bahasa pemrograman adalah perintah yang digunakan untuk menyederhanakan pengolahan byte tadi. Caranya dengan menggunakan kumpulan sintaks.

Saat Anda menulis barisan kode menggunakan sintaks, sintaks itu akan melalui proses penerjemahan atau kompilasi. Tujuannya agar barisan sintaks Anda lebih mudah dipahami komputer. 

Nah, proses kompilasi dari bahasa pemrograman ini berbeda-beda lho. Jadi, ada beragam bahasa pemrograman berdasar proses kompilasinya. Apa saja?  

  • Compiled language

Bahasa pemrograman yang perlu diterjemahkan terlebih dahulu oleh program bernama compiler. Tujuannya agar bahasa itu lebih mudah dipahami komputer. Contohnya C, C++, dan Go.

  • Interpreted language

Bahasa pemrograman yang bisa langsung dieksekusi tanpa memerlukan penerjemahan dari compiler. Contohnya JavaScript dan Phyton.

  • Just In Time (JIT) language

Bahasa pemrograman yang diterjemahkan compiler saat program berjalan. Contohnya JavaScript, C+, dan Java.  

Sintaks bahasa pemrograman tidak boleh ditulis dengan asal lho. Ada aturan sintaks dari bahasa pemrograman tertentu yang perlu Anda patuhi. 

Kalau melenceng sedikit bagaimana, ya?

Jika penulisan barisan kode tidak sesuai sintaks bahasa pemrograman yang Anda pilih, komputer tidak akan bisa mengeksekusi perintah Anda. 

Manfaat Belajar Coding untuk Pemula

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan coding, mungkin Anda penasaran dengan manfaat belajar coding untuk pemula. Berikut ini adalah manfaat dari belajar coding untuk pemula:

1. Prospek Karir yang Cerah Sebagai Programmer

Perkembangan teknologi membuat banyak perusahaan makin membutuhkan programmer. Misalnya untuk membuat aplikasi-aplikasi yang memudahkan kehidupan manusia. Contohnya seperti GoJek dan OVO. 

Aplikasi-aplikasi itu membutuhkan keahlian programmer untuk merancang tampilan dan fungsi aplikasi. Jadi, peluang karir sebagai programmer pun makin menjanjikan. 

Faktanya, 13,5% perusahaan di seluruh dunia berniat merekrut 100 programmer di tahun 2021. Angka tersebut akan meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di masa depan.

Nah, buat Anda yang berminat jadi programmer, tak usah ragu lagi untuk mulai mempelajari apa itu coding untuk pemula. Sebab akan ada banyak lowongan pekerjaan yang menanti Anda.

2. Peluang Penghasilan yang Tinggi

Jika Anda memutuskan untuk memulai karir sebagai programmer, Anda tak perlu khawatir soal prospek peningkatan penghasilan Anda. Kemungkinan besar, penghasilan Anda akan nanjak terus.

Menurut survei Salary Explorer, penghasilan rata-rata para programmer di Indonesia bisa mencapai Rp9 Juta hingga Rp15 Juta per bulan lho. Jumlah itu sudah termasuk ongkos transport dan benefit lainnya. 

Tak hanya itu saja. Semakin lama masa kerja Anda, tentu skill dan pengalaman Anda sebagai programmer makin bertambah, kan? Nah, pertambahan skill ini akan sebanding dengan kenaikan penghasilan Anda.

Berdasar survei Salary Explorer, para programmer di Indonesia yang bekerja lebih dari 2 tahun mengalami kenaikan penghasilan rata-rata sebesar 32%. Sedangkan mereka yang bekerja lebih dari 5 tahun kenaikan penghasilannya mencapai 36%.

3. Bisa Bekerja dari Mana Saja sebagai Digital Nomad

Ada yang bilang kerja sebagai programmer itu meskipun penghasilannya besar, tapi penuh tekanan. Eits, jangan khawatir dulu, tekanan itu mungkin takkan terasa lagi karena Anda punya peluang jadi digital nomad. Kok bisa? 

Sebab, makin banyak perusahaan yang menawarkan opsi kerja remote pada mereka.  Hanya bermodalkan komputer dan koneksi internet saja, Anda bisa bekerja  dari rumah, kafe, atau sambil travelling.

Buktinya, berdasar riset Digital Ocean, 86% programmer di perusahaan IT seluruh dunia sudah diizinkan untuk bekerja remote. 

Lalu, apa untungnya jika Anda bisa bekerja di mana saja? Anda bisa memilih tempat yang nyaman dan jadwal kerja yang fleksibel. Hal ini dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas kerja lho. 

Faktanya, orang yang bisa memilih tempat kerja secara bebas 35% lebih produktif daripada orang yang bekerja kantoran. Menarik, kan?

Setelah menyimak manfaat belajar coding, Anda mungkin makin tertarik menjajal profesi programmer. Namun sebelum mencobanya, Anda perlu mempelajari jenis-jenis bahasa pemrograman. Apa saja? Simak pembahasan selanjutnya.

7 Bahasa Pemrograman untuk Belajar Coding

Berikut ini adalah bahasa pemrograman untuk belajar coding:

1. PHP

logo php

PHP merupakan bahasa pemrograman yang perlu Anda pelajari jika Anda ingin menjadi website developer. Sebab PHP biasa digunakan untuk mendukung fungsi pengembangan website, yaitu:

  • Menjalankan fungsi sistem file. Misalnya membuat, membuka, menulis, dan menutup file.
  • Mengatur form. Misalnya mengumpulkan data dari suatu file, menyimpan data ke suatu file, hingga mengirim data melalui email.
  • Mengatur database website. Misalnya menambahkan, menghapus, dan memodifikasi database.
  • Mengatur cookies website.
  • Melarang pengunjung mengakses halaman tertentu dalam sebuah website.
  • Enkripsi data website

Cukup banyak, kan? Itu lah mengapa PHP banyak digunakan untuk mengembangkan website di seluruh dunia. 

Data dari W3 Tech menunjukkan ada 78,9% website di mesin pencarian yang menggunakan PHP. Beberapa di antaranya adalah WordPress, Facebook dan Wikipedia.

Tenang saja, PHP tergolong bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari. Sebab, PHP adalah bahasa yang cukup tua. Jadi Anda bisa dengan mudah menemukan dokumentasi, panduan, dan komunitas aktif untuk mempelajarinya.

Setiap bahasa pemrograman memiliki aturan coding sendiri. Begitu pula dengan PHP. Sintaks dasarnya dibuka dengan <?php dan ditutup dengan ?> sebagai terlihat di contoh berikut:

<html>
<head>
<title>Php pertamaku</title>
</head>
<body>
<h1>Belajar PHP</h1>
<?php
echo "Belajar php";
?>
</body>
</html>

7. C++

C++ adalah bahasa pemrograman yang perlu Anda pelajari jika Anda ingin mengembangkan sebuah aplikasi mobile. Meskipun project yang dihasilkan terlihat rumit, belajar C++ tak ada salahnya kok.

C++ akan membantu Anda lebih mudah memahami konsep dasar bahasa pemrograman. Sebab, bahasa pemrograman ini dekat dengan bahasa komputer.

Tak hanya itu saja, kebanyakan bahasa pemrograman memiliki sintaks dasar seperti C++. Jadi, setelah Anda mempelajari C++, Anda akan lebih mudah belajar bahasa lain. Misalnya saja seperti Java.

Memangnya, bagaimana contoh sintaks C++? Di bawah ini adalah contohnya:

#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
cout << "Hello World!";
return 0;
}

Selain tujuh bahasa pemrograman yang barusan diulas, masih ada banyak jenis bahasa pemrograman yang bisa Anda gunakan dalam belajar coding untuk pemula.

Sekarang Anda sudah memahami apa itu coding, Anda juga sudah tahu mau belajar bahasa pemrograman yang mana. Nah sekarang mari mulai langkah belajar coding untuk pemula.

Bagaimana Memulai Belajar Coding dari Awal untuk Pemula?

Berikut ini adalah langkah memulai belajar coding untuk pemula:

1. Tentukan Skill yang Ingin Dipelajarin


Mungkin Anda ingin langsung belajar coding melalui video YouTube atau sumber lain. Eits, tapi tunggu dulu, percuma saja jika Anda belum tahu skill apa yang ingin Anda kembangkan. Bisa-bisa nanti kegiatan belajar Anda tidak fokus. 

Jadi, pertama-tama tentukan dulu skill apa yang ingin Anda kembangkan sebagai programmer. Berikut ini adalah pilihan skill sebagai programmer:

  • Website development: pengembangan teknis sebuah website seperti pengelolaan server dan database website. Biasanya profesi yang memiliki skill ini disebut dengan back end developer.
  • Website design: mengembangkan tampilan sebuah website. Profesi yang menguasai skill ini biasa disebut dengan front end developer.
  • Website development dan website design: pengembangan teknis sekaligus desain website. Profesi dari skill ini disebut full stack developer.
  • Mobile apps development: mengembangkan aplikasi yang digunakan dengan smartphone.
  • Data scientist: menganalisa data set untuk machine learning dan analisis statistik.

Nah, setelah mengetahui ragam skill set sebagai programmer, tentukan pilihan.

Apakah Anda ingin belajar soal website development? Atau malah Anda lebih tertarik belajar soal mobile app development? 

Pilih salah satu supaya fokus ya.

2. Pilih Bahasa Pemrograman yang Perlu Dipelajarin


Nah, setelah Anda menentukan fokus pengembangan skill, langkah selanjutnya adalah memilih bahasa pemrograman. Setiap skill memiliki bahasa pemrograman tersendiri yang perlu Anda pelajari.

Sebagai contoh, jika Anda berfokus ke website development, Anda perlu mempelajari PHP atau Phyton. Namun jika fokus Anda mobile app development, Anda perlu belajar Java.

Selengkapnya, Anda bisa melihat tabel di bawah ini. Tabel ini menjabarkan jenis skill, profesi yang dipilih dan bahasa pemrograman yang perlu dipelajari untuk profesi pilihan.

SkillProfesiBahasa Pemrograman yang Harus Dikuasai
Website DevelopmentBack End DeveloperPHP, Phyton
Website DesignFront End DeveloperJavaScript, CSS, HTML
Website Development dan Website DesignFull Stack DeveloperJavaScript, CSS, HTML
Mobile Apps DevelopmentMobile Apps DeveloperJava, C++
Data ScientistData Scientist DeveloperPhyton

Sebaiknya pelajari bahasa pemrograman yang Anda butuhkan. Sebab hal ini akan membantu fokus dan produktivitas Anda dalam memahami materi pembelajaran.

3. Pilih Sumber Pembelajaran

Anda sudah mengetahui bahasa pemrograman yang ingin Anda pelajari. Sekarang saatnya memilih sumber pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Pertama-tama, Anda perlu mengetahui tujuan Anda belajar coding. Apakah untuk mengembangkan hobi saja? Atau Anda ingin lebih serius mempelajarinya untuk kepentingan karir?

Setelah tahu tujuan Anda, pertimbangkan ketersediaan waktu dan biaya. Apakah Anda hanya punya waktu beberapa jam dengan budget terbatas? Atau malah Anda punya banyak waktu luang dengan budget besar?

Misalnya, Anda sudah memantapkan hati untuk mengembangkan skill website development. Tujuannya untuk mempersiapkan diri menjajaki karir sebagai website developer. 

Anda juga memiliki banyak waktu luang untuk fokus belajar. Katakanlah Anda punya satu bulan penuh dan budget maksimal. Oleh karena itu, mengikuti course intensif atau bootcamp bisa jadi solusi yang tepat.

Saat mengikuti course intensif, Anda akan dibimbing langsung oleh ahlinya. Anda juga dapat kesempatan untuk mempraktekkan teori yang Anda pelajari. Jadi, Anda akan makin paham dengan materi bahasa pemrograman pilihan Anda.

Lalu, bagaimana jika Anda punya banyak waktu luang, ingin serius belajar coding, tapi kantong kempes? Tenang saja, masih ada banyak sumber pembelajaran gratis kok. Misalnya melalui CodeAcademy.

belajar coding untuk pemula di kursus online

Masih ada banyak website gratis tempat belajar coding untuk pemula lho. Tak perlu bingung mencari lagi,

4. Download Code Editor

contoh IDE untuk belajar apa itu coding
sumber: geekflare.com

Saat menjalani course intensif, Anda mungkin menulis kode di code editor langsung di browser Anda. Namun pada kenyataannya, menulis kode langsung di browser memiliki keterbatasan. 

Anda hanya bisa menulis dan memodifikasi kode. Nah, untuk kegiatan seperti compile kode dan debugging kode, Anda perlu menggunakan tools lain. 

Nah, ada alternatif yang lebih mudah nih. Anda tinggal mendownload code editor dengan Interactive Development Environment (IDE). 

IDE adalah alat programming yang memiliki beberapa fitur gabungan untuk mempermudah penulisan kode. Misalnya text editor, compiler, dan debugger dalam satu tempat.

Dengan menggunakan code editor yang memiliki IDE, penulisan kode akan lebih mudah. Sebab Anda tak perlu menggunakan alat-alat itu secara terpisah untuk melakukan penulisan, kompilasi, dan debugging kode. 

Tertarik mempraktekkan coding mengguakan IDE? Tenang, ada banyak IDE gratis yang bisa Anda gunakan, yaitu:

Biasanya digunakan untuk bahasa pemrograman Phyton, Java, PHP, C, dan C++. Akan tetapi lebih populer digunakan untuk Java.

Eclipse dilengkapi dengan fitur drop and drags yang memudahkan Anda meng-copy file kode. Selain itu, ada fitur static analysis untuk memeriksa adanya eror dalam kode Anda sebelum menjalankan kode. 

Bisa digunakan untuk bahasa pemrograman Java, JavaScript, PHP, Python, Ruby, C, C++.  NetBeans memiliki tampilan yang user friendly sebab Anda dapat memodifikasi worksheet yang Anda gunakan. 

Biasanya digunakan untuk bahasa pemrograman HTML, CSS, JavaScript. Jadi, Aptana memang populer digunakan untuk website development. Penggunaan Aptana juga bisa digabungkan dengan Eclipse. 

5. Mulai Menulis Kode

Nah, sekarang Anda sudah memiliki pengetahuan coding untuk bahasa pemrograman yang Anda pilih. Langsung saja Anda praktik menulis kode untuk membuat suatu program atau project.

Supaya kegiatan menulis kode Anda makin fokus, berikut tips yang perlu Anda coba:

  • Fokus pada Fundamental

Sebelum beranjak ke tahap pembelajaran lain, Anda perlu memahami fundamental bahasa pemrograman pilihan. Misalnya data structure, control structure, variable, dan tools.

Jika Anda belum benar-benar memahami fundamental dan langsung belajar tahap selanjutnya, hasilnya takkan baik. Anda akan terus bingung dan bolak-balik mempelajari fundamental lagi. Tentu membuang waktu, kan?

  • Membuat Komentar di Baris Kode

Ketika Anda membuat baris kode yang masih Anda ragukan karena terlalu rumit, Anda bisa memberi baris itu komentar. Tulis alasan Anda menggunakan kode tersebut. Apa tujuannya?

Tujuannya agar orang lain memahami tujuan pembuatan kode itu. Selain itu, komentar juga akan jadi bahan pembelajaran Anda saat melakukan review. 

  • Jangan Mengulang Kode

Pengulangan kode akan membuat dokumen Anda sangat panjang. Hal ini akan memutus alur pembacaan. Sebab, kode akan sulit Anda baca. 

Nah, jika Anda memiliki potongan kode yang akan digunakan lebih dari satu kali, lebih baik membuat file terpisah. Kemudian sertakan file path. Tujuannya untuk menghubungkan suatu kode ke halaman lain yang membutuhkan. 

Sebagai contoh, sebagian besar halaman website memiliki header dan footer yang sama. Akan tetapi, Anda tidak perlu copy paste kode yang sama ke setiap halaman, cukup hubungkan halaman ke satu kode.

  • Inovasi dengan Kode yang Lebih Mudah Dibaca

Oya, jangan terjebak menggunakan pola coding dan sintaks yang sama. Cobalah cari cara dan metode baru untuk membuat kode yang lebih mudah dibaca dan mudah diingat. 

Akan tetapi, jangan buat kode terlalu singkat ya. Nanti Anda malah bingung sendiri ketika melihatnya lagi tiga3 bulan mendatang. 

  • Terus Berlatih

Kunci keberhasilan penulisan kode Anda hanya satu: berlatih secara rutin. 

Di tengah latihan Anda, pasti Anda membuat kesalahan kode. Tapi jangan menyerah, cari letak kesalahannya dan perbaiki supaya Anda makin mahir membuat program atau project. 

6. Bergabung di Komunitas

Ada kalanya Anda sudah mentok mencari kesalahan penulisan kode. Jadi eror pada pembacaan kode pun tak kunjung menemukan solusi. Nah, jangan dipikir sendiri ya, gabung saja di komunitas bahasa pemrograman aktif.

Misalnya, Anda fokus mempelajari Java, Anda bisa memaparkan masalah Anda di forum resmi Java. Bisa juga melalui pustaka gratis Java. Masalah coding Anda nantinya akan dijawab oleh programmer lain. 

Sekarang Anda sudah siap memulai belajar coding untuk pemula. Nah, agar makin siap, Anda perlu tahu fakta-fakta soal coding sebagai insight Anda. Apa saja? Simak pembahasan selanjutnya ya.

Hal yang Sering Ditanyakan Soal Apa itu Coding

Berikut ini adalah fakta seputar coding sebagai inspirasi Anda:

1. Apa Perbedaan Coding dan Programming?

“Lho? Jadi coding dan programming itu berbeda?”

Yap, coding dan programming memang kerap dianggap sama saja. Akan tetapi, dua hal ini punya perbedaan mencolok. Berikut adalah perbedaannya dari beberapa parameter:

  • Definisi

Pertama, dari definisinya terlebih dahulu. Coding adalah kegiatan menulis kode untuk menerjemahkan bahasa pemrograman jadi intruksi yang dipahami komputer. 

Sedangkan programming adalah kegiatan untuk mengembangkan program mulai dari merancang program hingga program itu jadi.

  • Lingkup Kerja

Coder menulis kode yang akan diterjemahkan ke bahasa komputer. 

Sedangkan programmer melakukan perancangan intruksi kode, debugging kode, testing program dengan kompilasi, hingga memastikan tidak ada eror saat program berjalan. 

  • Tools

Coding tidak memerlukan banyak tools. Cukup dengan text editor seperti WordPad atau Notepad, coder sudah bisa menulis kode. Jika ingin lebih praktis, coder bisa menggunakan IDE. 

Sedangkan programming membutuhkan tinjauan dokumen dan analisis kode yang membutuhkan banyak tools. Misalnya code generator, database tools, testing framework, compiler, code editor, debuggers dan alat analisis kode. 

  • Skill yang Harus Dipelajari

Coding memerlukan pengetahuan dasar tentang bahasa pemrograman. 

Programming akan membutuhkan pengetahuan soal pembuatan algoritma, model matematika, pemrosesan data, dan pengetahuan struktur data.

Seorang programmer membutuhkan gelar dan pengalaman khusus untuk menulis logika, menganalisis, merancang, dan menulis program yang kompleks. 

  • Hasil Akhir

Hasil akhir dari coding adalah seperangkat instruksi yang diberikan ke komputer. Sedangkan hasil akhir programming adalah keseluruhan program, aplikasi, perangkat lunak, atau situs web.

Nah, itu tadi perbedaan coding dan programming. Agar lebih jelas, mari simak tabel di bawah ini:

ParameterCodingProgramming
DefinisiKegiatan menulis kode untuk menerjemahkan bahasa pemrograman jadi bahasa komputerKegiatan untuk mengembangkan program mulai dari merancang program hingga program itu jadi
Lingkup KerjaMenulis kode yang akan diterjemahkan ke bahasa komputer.Melakukan perancangan intruksi kode, debugging kode, testing program dengan kompilasi, memastikan tidak ada eror saat program berjalan
ToolsWordPad, Notepad, IDECode generator, database tools, testing framework, compiler, code editor, debuggers dan alat analisis kode
Skill yang Harus DipelajariPengetahuan dasar tentang bahasa pemrogramanPengetahuan soal pembuatan algoritma, model matematika, pemrosesan data, dan pengetahuan struktur data
Hasil AkhirSeperangkat instruksi yang diberikan ke komputerKeseluruhan program, aplikasi, perangkat lunak, atau situs web

Meskipun berbeda tugas, coder dan programmer bisa bekerja sama lho. Bagaimana bentuk kerja samanya?

Katakanlah programmer menerima project pengembangan sebuah mobile apps. Fungsinya untuk memantau kemacetan di sebuah kota. 

Mereka kemudian mendesain aplikasi tersebut dengan serangkaian intruksi. Mereka membuat aplikasi itu interaktif dan bisa diakses dari perangkat apa saja. 

Desain aplikasi itu dikerjakan oleh coder. Coder mengubah desain itu menjadi serangkaian kode yang dapat dimengerti oleh komputer. 

Setelah coder selesai dengan tugasnya, programmer bisa melakukan pemolesan final. Misalnya, melakukan debugging dan testing apakah aplikasi berjalan tanpa ada eror. Atau bisa juga memperbaharui dengan versi yang lebih canggih.

2. Apakah Coding Susah Dipelajari?

Jawabannya adalah tidak. Kini bahan pembelajaran coding sudah banyak tersedia di internet secara gratis. Jadi, sebenarnya mudah saja mempelajari coding asal Anda tekun melakukannya.

Satu orang bisa menguasai coding dalam kurun waktu rata-rata 6-12 bulan. Kurun waktu itu bisa dicapai dengan belajar sendiri lho. Mau lebih cepat?

Ikuti saja bootcamp atau kursus intensif. Satu orang yang mengikutinya dapat menguasai coding dalam kurun waktu 3-6 bulan saja.  

3. Bahasa Apa Saja Yang Mudah Dipelajari Sebagai Pemula?

Sebagai pemula, Anda bisa memulai dari 5 bahasa termudah untuk dipelajari. Berikut ini adalah 5 bahasa termudah beserta peluangnya:

  • HTML

HTML mudah dipelajari karena strukturnya simpel. Terdiri dari tags pembuka dan penutup. Strukturnya yang simpel memungkinkan Anda menemukan bug dengan cepat.

Saat ini, hampir semua website dibangun menggunakan website. Jadi, HTML perlu dipelajari jika Anda ingin menjemput peluang karir di bidang website development.

  • JavaScript

JavaScript mudah dipelajari sebab Anda bisa mempelajarinya hanya dengan text editor dan browser. 

Bahasa ini biasanya digunakan bersama dengan library seperti jQuery oleh para front end developer. Tujuannya untuk menyelesaikan permasalahan kompleks seputar website.

  • C

C mudah dipelajari karena sintaksnya sederhana. Hanya terdiri dari 32 kata kunci. Selain itu, struktur datanya pun mudah dimengerti. 

Biasanya sebagian besar programmer belajar bahasa C sebelum beralih ke bahasa yang lebih kompleks. Tujuannya agar lebih mudah memahami bahasa lain. 

Jika Anda belajar bahasa C tak perlu merasa sia-sia, penggunaan bahasa ini memiliki prospek dalam karir Anda. Sebab banyak aplikasi dibangun dengan bahasa ini. Salah satu contohnya adalah Photoshop.

  • Python

Python adalah bahasa yang mudah dipelajari karena sintaksnya mirip bahasa Inggris. Selain itu, sintaksnya memiliki banyak whitespace. Jadi, Anda akan lebih mudah membacanya. 

Skill bahasa Phyton banyak digunakan untuk pengembangan website, pengembangan AI, dan pengembangan aplikasi.

  • Java

Meskipun Java merupakan bahasa yang tua, tapi bahasa ini mudah dipelajari. Sebab Java memiliki banyak sumber pembelajaran gratis yang terus berkembang. Mulai dari pustaka gratis hingga komunitas aktif.

Tak hanya itu saja. Sintaksnya sederhana dan terstruktur. Sehingga memudahkan pemula untuk mengetahui kesalahan penulisan kode. 

Sudah Memahami Apa itu Coding? Yuk Belajar Coding!

Sekarang Anda sudah memahami apa yang dimaksud dengan coding. Coding adalah kegiatan menulis barisan kode dari suatu bahasa pemrograman. 

Belajar coding akan memberi Anda banyak manfaat. Misalnya seperti prospek karir yang cerah sebagai programmer, penghasilan yang menjanjikan, dan bisa bekerja dari mana saja untuk meningkatkan produktivitas. 

Jika Anda tertarik belajar coding untuk pemula, Anda perlu melakukannya dengan cara step by step. Kami sudah menjelaskannya dalam artikel ini, yaitu:

  1. Menentukan skill yang ingin dikembangkan
  2. Memilih bahasa pemrograman yang perlu dipelajari
  3. Memilih sumber pembelajaran
  4. Download code editor
  5. Mulai menulis kode
  6. Bergabung di komunitas

Salah satu tujuan belajar coding untuk pemula adalah untuk menjemput peluang karir sebagai programmer. Tentu nantinya Anda akan mengerjakan berbagai project mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. 

Nah, jangan biarkan portofolio Anda tercecer ya. Supaya portofolio Anda rapi dan bisa dilihat oleh banyak calon klien potensial, Anda bisa meng-onlinekan portofolio. Salah satu caranya adalah dengan membuat website.



Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.